Minggu, 31 Mei 2015

Tugas Makalah Softskill mengenai "KRIMINALITAS"

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia dengan memiliki lebih dari 230 juta jiwa penduduk. Salah satu problematika kemanusiaan yang mendunia dan hingga kini masih menjadi isu sentral di belahan bumi manapun adalah kemiskinan. Kemiskinan selain bersifat laten dan aktual, kemiskinan adalah penyakit sosial ekonomi yang tidak hanya dialami oleh negara-negara berkembang melainkan juga negara maju seperti Inggris dan Amerika Serikat.
Kemiskinan merupakan masalah multidimensi dan lintas sektor yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan. Dan keadaan ekonomi yang semakin sulit memaksa sekelompok orang atau individu untuk mencari jalan pintas untuk mengatasinya. Hidup di jalanan mungkin merupakan salah jalan keluar untuk sebagian orang yang ingin mendapatkan solusi ekonomi yang bergantung dari orang lain dengan melakukan tidakan kriminal secara fisik maupun psikologis.
Kriminalitas atau kejahatan adalah tingkah laku yang melanggar hukum dan norma-norma sosial, sehingga masyarakat menetangnya. Masyarakat modern yang sangat kompleks menumbuhkan keinginan-keinginan materiil tinggi, dan sering disertai ambisi-ambisi sosial yang tidak sehat. Dan demi pemenuhan kebutuhan yang berlebihan tanpa didukung oleh kemampuan untuk mencapainya secara wajar akan mendorong individu untuk melakukan tindak kriminal.

Adapun motif yang mendorong mereka melakukan tindak kejahatan itu antara lain adalah :
1.      Untuk memuaskan kecenderungan keserakahan.
2.      Meningkatkan agresifitas dan dorongan seksual.
3.      Salah-asuh dan salah-didik orang tua, sehingga anak tersebut menjadi manja dan lemah mentalnya.
4.      Hasrat untuk berkumpul dengan kawan senasib dan sebaya, dan kesukaan untuk meniru-niru.
5.      Kecenderungan pembawaan yang patologis atau abnormal.
6.      Konflik batin sendiri, dan kemudian menggunakan mekanisme pelarian diri serta pembelaan diri yang irrasional.

Untuk mencari faktor yang lebih esensial dari bentuk tindak pidana/ kejahatan yang dilakukan secara sempurna kedudukan ini dapat diartikan dengan faktor kejahatan yang timbul secara ekstern (faktor luar) maupun intern (faktor dalam) dari pelaku tindak pidana kejahatan seseorang. Secara implisit berbagai faktor dapat dijadikan sebagai sistem untuk merumuskan kejahatan pada umumnya Tindak kriminal terjadi dimana-mana misalnya, di tempat umum, di sekolah, perguruan tinggi, dan banyak lagi tempat-tempat yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Tindak kriminal biasanya dilakukan oleh orang dewasa, namun sekarang ini tindak kriminal tak pandang bulu, semua kalangan dari segala umur dari yang kecil, muda, hingga dewasa dapat melakukan tindak kriminal. Dengan penjelasan diatas maka diperlukan lebih lanjut kajian tentang pengertian, penyebab, teori, jenis, kriminalitas sehingga pada akhirnya kita dapat mengetahu dampak dan solusi terhadap kriminalitas, agar norma sosial dan kepentingan masyarakat dapat tetap terjaga dengan baik.

1.2.      Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini antara lain adalah:
1.      Bagaimanakah yang dimaksud dengan kriminalitas?
2.      Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kriminalitas?
3.      Apa saja jenis-jenis kriminalitas?
4.      Bagaimanakah dampak dan penanganan terhadap adanya  kriminalitas?

1.3.      Tujuan
Tujuan dari pembahasan makalah ini antara lain adalah:
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan kriminalitas.
2.      Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kriminalitas.
3.      Mengetahui tentang jenis-jenis kriminalitas.
4.      Mengetahui dampak dan penanganan terhadap adanya  kriminalitas.


BAB III
PENUTUP
3.1.      Kesimpulan
            Kriminalitas atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Biasanya yang dianggap kriminal adalah seorang preman, pencuri, pembunuh, perampok, atau teroris. Dampak kejahatan antara lain memberikan efek yang merusak tatanan orde, menimbulkan rasa tidak aman, kecemasan, ketakutan dan kepanikan di tengah masyarakat, banyak materi dan energi terbuang dengan sia-sia oleh gangguan-gangguan kriminalitas, menambah beban ekonomis yang semakin besar kepada sebagian besar warga masyarakatnya. Kejahatan merupakan produk dari masyarakat sehingga apabila kesadaran hukum telah tumbuh dimasyarakat, maka dengan sendiri tingkat kriminalitas akan turun, sehingga tujuan akhir yaitu upaya perlindungan masyarakat dan upaya mencapai kesejahteraan masyarakat akan terwujud. 

Jumat, 24 April 2015

Tulisan Dengan Topik Yang Sama Dengan Sifat Yang Berbeda

CANDI BOROBUDUR
Deskriptif
Candi Borobudur merupakan karya seni yang luar biasa yang dipercaya merupakan kelanjutan unsur lokal, struktur megalitik punden berundak  atau piramida bertingkat yang ditemukan dari periode prasejarah Indonesia. Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana yang secara bersamaan menggambarkan kosmologi yaitu konsep alam semesta, sekaligus tingkatan alam pikiran dalam ajaran Buddha.
 Borobudur amat berbeda dengan rancangan candi lainnya, candi ini tidak dibangun di atas permukaan datar, tetapi di atas bukit alami. Akan tetapi teknik pembangunannya serupa dengan candi-candi lain di Jawa. Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain. Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit. Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat. Secara umum rancang bangunan Candi Borobudur mirip dengan piramida berundak. Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan.
Struktur bangunan dapat dibagi atas tiga bagian: dasar (kaki), tubuh, dan puncak. Dasar atau kaki candi berukuran 123×123m dengan tinggi 4meter. Tubuh candi terdiri atas lima batur teras bujur sangkar yang makin mengecil di atasnya. Teras pertama mundur 7 meter dari ujung dasar teras. Tiap teras berikutnya mundur 2 meter, menyisakan lorong sempit pada tiap tingkatan. Bagian atas terdiri atas tiga teras melingkar, tiap tingkatan menopang barisan stupa berterawang yang disusun secara konsentris. Terdapat stupa utama yang terbesar di tengah dengan pucuk mencapai ketinggian 35 meter dari permukaan tanah. Tinggi asli Borobudur termasuk chattra (payung susun tiga) yang kini dilepas adalah 42 meter. Tangga terletak pada bagian tengah keempat sisi mata angin yang membawa pengunjung menuju bagian puncak monumen melalui serangkaian gerbang pelengkung yang dijaga 32 arca singa. Gawang pintu gerbang dihiasi ukiran Kala pada puncak tengah lowong pintu dan ukiran makara yang menonjol di kedua sisinya. Motif Kala-Makara lazim ditemui dalam arsitektur pintu candi di Jawa. Pintu utama terletak di sisi timur, sekaligus titik awal untuk membaca kisah relief. Tangga ini lurus terus tersambung dengan tangga pada lereng bukit yang menghubungkan candi dengan dataran di sekitarnya.

Eksposisi
Candi Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia.
Asal mula nama Borobudur tidak jelas, meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku "Sejarah Pulau Jawa" karya Sir Thomas Raffles. Raffles menulis mengenai monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang menyebutkan nama yang sama persis. Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365. Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah 'Budur' mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti "purba"– maka bermakna, "Boro purba". Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.

Sejarawan J.G. de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada 1950 berpendapat bahwa Borobudur adalah tempat pemujaan. Berdasarkan prasasti Karangtengah dan Tri Tepusan, Casparis memperkirakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram dari wangsa Syailendra bernama Samaratungga, yang melakukan pembangunan sekitar tahun 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramudawardhani. Pembangunan Borobudur diperkirakan memakan waktu setengah abad. Dalam prasasti Karangtengah pula disebutkan mengenai penganugerahan tanah sima (tanah bebas pajak) oleh Çrī Kahulunan (Pramudawardhani) untuk memelihara Kamūlān yang disebut Bhūmisambhāra. Istilah Kamūlān sendiri berasal dari kata mula yang berarti tempat asal muasal, bangunan suci untuk memuliakan leluhur, kemungkinan leluhur dari wangsa Sailendra. Casparis memperkirakan bahwa Bhūmi Sambhāra Bhudhāra dalam bahasa Sanskerta yang berarti "Bukit himpunan kebajikan sepuluh tingkatan boddhisattwa", adalah nama asli Borobudur

Referensi :
http://rezkiiqkye.blogspot.com/2013/10/perbedaan-narasi-deskripsi-eksposisi.html
http://sinuraya31.blogspot.com/2013/06/karanagan-narasi-dan-deskripsi-memori.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Borobudur

Sabtu, 28 Maret 2015

Pemahaman Tentang Penulisan yang Diawali dengan Fakta dan Berakhir dengan Fakta Baru

Pemahaman mengenai karangan yang diawali dengan fakta dan berakhir dengan fakta baru dapat berupa karangan yang berbentuk narasi, argumentasi eksposisi, deskripsi dan lain-lain. Fakta dalam hal ini adalah kejadian yang sebenarnya terjadi atau suatu yang sudah pernah terjadi yang dilihat berdasarkan data dan informasi yang beraasal dari sumber yang bisa dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.  Karangan yang berasal dari fakta maksudnya adalah jika seorang menulis sebuah karya tulis berupa karangan, pasti terdapat beberapa fakta didalam karangan tersebut, dengan demikian dikatakan bahwa “karangan berasal dari fakta”. Kemudian pada pernyataan berikutnya adalah “berakhir dengan fakta baru” maksudnya adalah jika seorang menulis sebuah karangan nantinya akan membuat fakta baru, karena isi tulisan tersebut akan di bahas secara luas dan melebar hingga tulisan tersebut dapat menciptakan fakta baru.

Sebagai contoh tulisan dibawah ini yang membahas tentang “Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak”.
            Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar subsidi dan premium sebesar Rp 500 per liter. Kenaikan harga tersebut berlaku Sabtu,  28 Maret 2015 pukul 00.00 wib. Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk gasoline atau premium telah meningkat sebesar 13 persen, sedangkan untuk gasoil atau solar pada periode yang sama meningkat 9 persen. Peningkatan tersebut menjadi lebih besar dengan memperhatikan faktor nilai kurs dollar terhadap rupiah yang juga mengalami peningkatan sebesar sebesar 3,4 persen. Sehingga ketika dirupiahkan, Harga indeks pasar dunia untuk Premium dan Solar masing-masing telah meningkat sebesar 17 persen dan 13 persen. Kenaikan ini tentu saja akan berdampak terhadap harga kedua jenis BBM tersebut. Untuk itu, memang diperlukan penyesuaian harga Premium dan Solar yang berlaku saat ini. Berikut rincian harga baru yang telah ditetapkan:
  • Minyak Solar  dari Rp 6.400 menjadi Rp 6.900 per liter
  • Bensin Premium RON 88 dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.300 per liter.


Keputusan tersebut diambil terutama atas dinamika dan perkembangan harga minyak dunia, namun Pemerintah tetap memperhatikan kestabilan sosial ekonomi, pengelolaan harga dan logistik

Jumat, 09 Januari 2015

Menganalisa Jurnal Tentang Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Suatu Barang

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
(Penelitian pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2012/2013
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Mengkonsumsi
Produk Mie Instan merek Indomie)


Didin Kartikasari
Zainul Arifin
Kadarisman Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya


ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan latar belakang bahwa  untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian, dan pengujian hipotesis. Variabel  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen yaitu  budaya (X1 ), sosial (X2 ), pribadi ( X3) dan psikologis (X4 ), untuk variabel depende yaitu Struktur Keputusan Pembelian (Y). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan  2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang mengkonsumsi produk Mie Instan Merek Indomie, dengan sampel sebanyak 109 responden yang diambil dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Uji instrumen dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabelitas. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.  Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa : Perilaku Konsumen (X) yang terdiri dari variabel budaya  (X1 ), sosial (X2 ), pribadi (X3 ) dan psikologis ( ) secara bersama – sama memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Perilaku Konsumen yang terdiri dari variabel budaya  (X1) dan pribadi (X2 ) secara parsial tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y), sedangkan variabel sosial (X3 ), psikologis (X4) secara parsial mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y). 

Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian

Analisis :
Dari judul jurnal diatas kita mengetahui bahwa penulis ingin mengetahui bahwa ada tidaknya pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Indomie.  Penelitian tersebut dilakukan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya dan Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013. Dalam penelitian tersebut penulis menjabarkan variabel sebagai berikut Budaya sebagai X1, Sosial sebagai X2, Pribadi sebagai X3, Psikologis sebagai X4, dan Keputusan Pembelian sebagai Y. Dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu kuesioner dan wawancara dan regresi linear berganda sebagai metode analisanya didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :
Hasil penelitian menunjukan pengaruh secara bersama – sama variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) terhadap struktur keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 9,905 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga   ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa diduga terdapat pengaruh secara bersama – sama variabel perilaku pembelian konsumen  yang terdiri dari budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) dapat diterima.

 Hasil penelitian ini dengan responden mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013 menunjukan bahwa terdapat dua variabel yang tidak berpangaruh yaitu variabel budaya dan variabel pribadi. Variabel budaya (X1) tidak berpengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) karena probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05 (0,548 > 0,05) dan variabel pribadi (X3) tidak berpengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) karena probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05 (0,106 > 0,05). Pada variabel sosial (X2) menunjukan pengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) dengan probabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05(0,040 < 0,05) sehingga hipotesis diterima. Variabel sosial (X2) ini terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peran sosial dan status. Berdasarkan hasil penelitian, responden memberikan respon positif terhadap variabel sosial ini.  Pada variabel psikologis (X4) menunjukan pengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) denganprobabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05 (0,011 < 0,05) sehingga hipotesis diterima. Variabel psikologis ini terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan variabel sosial ( ), berpengaruh dominan terhadap struktur keputusan pembelian (Y). Responden yang merupakan mahasiswa lebih banyak melakukan interaksi dengan orang lain, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 

Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Online

Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Namun saat ini, mengakses tempat tujuan untuk berbelanja semakin sulit dirasakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tempat yang jauh, jalanan yang macet dan lain-lain.
Faktor tersebutlah yang membuat konsumen menginginkan sesuatu yang memudahkan mereka dalam berbelanj. Perkembangan teknologi dalam hal internet membentuk jenis perdagangan yang dinamakan e-marketplace dimana berbagai jenis produk dan jasa ditawarkan melalui dunia maya. Belanja online (belanja daring) adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah: e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop, web-store, toko online, toko online dan toko virtual.
Keuntungan Belanja Online
      ·   Pembeli tidak perlu datang langsung ke toko, mall, dan lain sebagainya. Cukup dengan mengakses website lewat internet untuk memilih barang yang dikehendaki
      ·  Kapan dan di mana saja dapat memilih barang. Dari rumah, kantor, perjalanan, dan lain-lain selama terdapat koneksi internet dalam waktu 24 jam.
     ·  Pemilik Toko online dapat menekan biaya untuk fisik toko karena cukup memasarkan produknya melalui Internet
      ·   Pemasaran produk bisa menjangkau seluruh dunia.
Kerugian Belanja Online
     ·   Kualitas barang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Apa yang ditampilkan di website bisa berbeda dengan yang terima.
     ·   Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim
   ·   Resiko barang rusak setelah diterima akibat pengiriman pihak ketiga. Meski bisa diganti memerlukan waktu lagi.
      ·   Rentan aksi pemboboloan rekening karena pembayaran dilakukan melalui Internet
·         Marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi, penjual cenderung selalu mengirimkan katalog online melalui email pembeli dan hal ini cukup mengganggu privasi masing-masing pembeli dan penjual
Meskipun semua jenis usaha terhampar menjadi satu diantara ratusan ribu usaha yg ditawarkan online. Ada keterbatasan dimana penjual tidak dapat menjual langsung kepada market yg dituju.
Berikut ada tujuh kesamaan umum yang terdapat pada jenis pembeli online Indonesia :
         1.      Penyuka gratisan.
Siapapun suka gratisan. Adanya gratisan di toko online anda, akan menjadi minat tersendiri untuk target. Pengganti gratisan bisa menggunakan bonus saat belanja. Misalnya di kaskus, seringkali penjual memberikan bonus stiker Kaskus.
         2.      Penyuka Diskon atau Voucher.
Terjadi pada situs yang seringkali menawarkan produk dengan diskondan voucher. Hindari naikkan harga baru didiskon kemudian.
         3.      Search & search.
Setidaknya ada 10 hasil di halaman pertama diasil pencarian google. Jika salah satunya anda, siap bersaing dengan yang lain.  Itu kalo anda ada di page 1, bagaimana kalau tidak. Siap bersaing dengan ratusan toko online yg lain? konsumen akan terus mencari. Karenanya, pastikan toko anda tampil  denagn penjelasan yang meyakinkan konsumen untuk memilih produk anda.
         4.      Harga Miring.
Setelah mendapat alternatif beberapa toko, harga terbaik akan menjadi pilihan konsumen. Harga murah belum tentu jadi pilihan konsumen. Kalo harga produk anda sebanding dengan kualitasnya, konsumen pun tidak akan segan untuk membelinya.
         5.      Takut ditipu.
Kencenderungan ini tetap ada, walaupun tren online shopping sudah exist sejak beberapa tahun lalu. Cara paling mudah untuk mendapat kepercayaan konsumen adalah exist di social media, dan bergabung di komunitas bisnis & wirausaha.
         6.      Apa kata teman.
Rekomendasi teman lebih menjaring konsumen ketimbang apa kata iklan. Sebagai contoh jika anda merekomendasikan di twitter, usahakan bisa direkomendasikan oleh orang-orang berpengaruh. Jika di kaskus, usahakan direkomendasikan oleh moderator dan para ‘sesepuh’ kaskus. Di toko online, dapatkan rekomendasi para pegusaha dan tokoh online yang popular.
         7.   Cuma tanya.
Yang ini tipe orang yang hanya ‘berkonsultasi’ kepada anda tentang produk. Siap sabar menghadapi karakter ini. Gak jarang setelah berulang kali sms dgn anda, calon konsumen batal beli, karena dapat penawaran yg lebih baik di waktu bersamaan. Karenanya selain menjual, anda juga harus siap menjadi ‘konsultan ahli’ sesuai dengan produk anda. Misalkan anda penjual batik grosir, jangan sungkan berbagi informasi tentag pakaian batik yang berkualitas. Anda bisa juga sajikan informasi2 ini menjadi sebuah blog di toko online anda. Info2 tersebut menjadi nilai lebih bagi konsumen.