Jumat, 09 Januari 2015

Menganalisa Jurnal Tentang Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Suatu Barang

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN
(Penelitian pada Mahasiswa Administrasi Bisnis Angkatan 2012/2013
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang Mengkonsumsi
Produk Mie Instan merek Indomie)


Didin Kartikasari
Zainul Arifin
Kadarisman Hidayat
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya


ABSTRAK

Penelitian ini menggunakan explanatory research dengan latar belakang bahwa  untuk mencapai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Perilaku Konsumen terhadap Keputusan Pembelian, dan pengujian hipotesis. Variabel  dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen yaitu  budaya (X1 ), sosial (X2 ), pribadi ( X3) dan psikologis (X4 ), untuk variabel depende yaitu Struktur Keputusan Pembelian (Y). Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Administrasi Bisnis angkatan  2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya yang mengkonsumsi produk Mie Instan Merek Indomie, dengan sampel sebanyak 109 responden yang diambil dengan cara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara. Uji instrumen dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabelitas. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.  Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS 16.0 for windows. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa : Perilaku Konsumen (X) yang terdiri dari variabel budaya  (X1 ), sosial (X2 ), pribadi (X3 ) dan psikologis ( ) secara bersama – sama memiliki pengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Perilaku Konsumen yang terdiri dari variabel budaya  (X1) dan pribadi (X2 ) secara parsial tidak mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y), sedangkan variabel sosial (X3 ), psikologis (X4) secara parsial mempengaruhi Keputusan Pembelian (Y). 

Kata Kunci : Perilaku Konsumen, Keputusan Pembelian

Analisis :
Dari judul jurnal diatas kita mengetahui bahwa penulis ingin mengetahui bahwa ada tidaknya pengaruh perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Indomie.  Penelitian tersebut dilakukan di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya dan Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013. Dalam penelitian tersebut penulis menjabarkan variabel sebagai berikut Budaya sebagai X1, Sosial sebagai X2, Pribadi sebagai X3, Psikologis sebagai X4, dan Keputusan Pembelian sebagai Y. Dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu kuesioner dan wawancara dan regresi linear berganda sebagai metode analisanya didapatkan hasil penelitian sebagai berikut :
Hasil penelitian menunjukan pengaruh secara bersama – sama variabel budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) terhadap struktur keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 9,905 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) sehingga   ditolak. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan bahwa diduga terdapat pengaruh secara bersama – sama variabel perilaku pembelian konsumen  yang terdiri dari budaya (X1), sosial (X2), pribadi (X3) dan psikologis (X4) dapat diterima.

 Hasil penelitian ini dengan responden mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis angkatan 2012/2013 menunjukan bahwa terdapat dua variabel yang tidak berpangaruh yaitu variabel budaya dan variabel pribadi. Variabel budaya (X1) tidak berpengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) karena probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05 (0,548 > 0,05) dan variabel pribadi (X3) tidak berpengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) karena probabilitas (Sig.) lebih besar dari 0,05 (0,106 > 0,05). Pada variabel sosial (X2) menunjukan pengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) dengan probabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05(0,040 < 0,05) sehingga hipotesis diterima. Variabel sosial (X2) ini terdiri dari kelompok referensi, keluarga, peran sosial dan status. Berdasarkan hasil penelitian, responden memberikan respon positif terhadap variabel sosial ini.  Pada variabel psikologis (X4) menunjukan pengaruh terhadap struktur keputusan pembelian (Y) denganprobabilitas (Sig.) lebih kecil dari 0,05 (0,011 < 0,05) sehingga hipotesis diterima. Variabel psikologis ini terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukan variabel sosial ( ), berpengaruh dominan terhadap struktur keputusan pembelian (Y). Responden yang merupakan mahasiswa lebih banyak melakukan interaksi dengan orang lain, sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 

Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Online

Perilaku konsumen merupakan proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Alasan mengapa seseorang membeli produk tertentu atau alasan mengapa membeli pada penjual tertentu akan merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan dalam menentukan desain produk, harga, saluran distribusi, dan program promosi yang efektif, serta beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Namun saat ini, mengakses tempat tujuan untuk berbelanja semakin sulit dirasakan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti tempat yang jauh, jalanan yang macet dan lain-lain.
Faktor tersebutlah yang membuat konsumen menginginkan sesuatu yang memudahkan mereka dalam berbelanj. Perkembangan teknologi dalam hal internet membentuk jenis perdagangan yang dinamakan e-marketplace dimana berbagai jenis produk dan jasa ditawarkan melalui dunia maya. Belanja online (belanja daring) adalah suatu bentuk perdagangan menggunakan perangkat elektronik yang memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet. Nama lain kegiatan tersebut adalah: e-web-shop, e-shop, e-toko, toko internet, web-shop, web-store, toko online, toko online dan toko virtual.
Keuntungan Belanja Online
      ·   Pembeli tidak perlu datang langsung ke toko, mall, dan lain sebagainya. Cukup dengan mengakses website lewat internet untuk memilih barang yang dikehendaki
      ·  Kapan dan di mana saja dapat memilih barang. Dari rumah, kantor, perjalanan, dan lain-lain selama terdapat koneksi internet dalam waktu 24 jam.
     ·  Pemilik Toko online dapat menekan biaya untuk fisik toko karena cukup memasarkan produknya melalui Internet
      ·   Pemasaran produk bisa menjangkau seluruh dunia.
Kerugian Belanja Online
     ·   Kualitas barang terkadang tidak sesuai dengan keinginan. Apa yang ditampilkan di website bisa berbeda dengan yang terima.
     ·   Rentan aksi penipuan dimana banyak kasus ketika pembeli telah mengirim sejumlah uang yang disepakati, barang yang dibeli tidak dikirim
   ·   Resiko barang rusak setelah diterima akibat pengiriman pihak ketiga. Meski bisa diganti memerlukan waktu lagi.
      ·   Rentan aksi pemboboloan rekening karena pembayaran dilakukan melalui Internet
·         Marak aksi spamming karena setelah pembeli melakukan registrasi, penjual cenderung selalu mengirimkan katalog online melalui email pembeli dan hal ini cukup mengganggu privasi masing-masing pembeli dan penjual
Meskipun semua jenis usaha terhampar menjadi satu diantara ratusan ribu usaha yg ditawarkan online. Ada keterbatasan dimana penjual tidak dapat menjual langsung kepada market yg dituju.
Berikut ada tujuh kesamaan umum yang terdapat pada jenis pembeli online Indonesia :
         1.      Penyuka gratisan.
Siapapun suka gratisan. Adanya gratisan di toko online anda, akan menjadi minat tersendiri untuk target. Pengganti gratisan bisa menggunakan bonus saat belanja. Misalnya di kaskus, seringkali penjual memberikan bonus stiker Kaskus.
         2.      Penyuka Diskon atau Voucher.
Terjadi pada situs yang seringkali menawarkan produk dengan diskondan voucher. Hindari naikkan harga baru didiskon kemudian.
         3.      Search & search.
Setidaknya ada 10 hasil di halaman pertama diasil pencarian google. Jika salah satunya anda, siap bersaing dengan yang lain.  Itu kalo anda ada di page 1, bagaimana kalau tidak. Siap bersaing dengan ratusan toko online yg lain? konsumen akan terus mencari. Karenanya, pastikan toko anda tampil  denagn penjelasan yang meyakinkan konsumen untuk memilih produk anda.
         4.      Harga Miring.
Setelah mendapat alternatif beberapa toko, harga terbaik akan menjadi pilihan konsumen. Harga murah belum tentu jadi pilihan konsumen. Kalo harga produk anda sebanding dengan kualitasnya, konsumen pun tidak akan segan untuk membelinya.
         5.      Takut ditipu.
Kencenderungan ini tetap ada, walaupun tren online shopping sudah exist sejak beberapa tahun lalu. Cara paling mudah untuk mendapat kepercayaan konsumen adalah exist di social media, dan bergabung di komunitas bisnis & wirausaha.
         6.      Apa kata teman.
Rekomendasi teman lebih menjaring konsumen ketimbang apa kata iklan. Sebagai contoh jika anda merekomendasikan di twitter, usahakan bisa direkomendasikan oleh orang-orang berpengaruh. Jika di kaskus, usahakan direkomendasikan oleh moderator dan para ‘sesepuh’ kaskus. Di toko online, dapatkan rekomendasi para pegusaha dan tokoh online yang popular.
         7.   Cuma tanya.
Yang ini tipe orang yang hanya ‘berkonsultasi’ kepada anda tentang produk. Siap sabar menghadapi karakter ini. Gak jarang setelah berulang kali sms dgn anda, calon konsumen batal beli, karena dapat penawaran yg lebih baik di waktu bersamaan. Karenanya selain menjual, anda juga harus siap menjadi ‘konsultan ahli’ sesuai dengan produk anda. Misalkan anda penjual batik grosir, jangan sungkan berbagi informasi tentag pakaian batik yang berkualitas. Anda bisa juga sajikan informasi2 ini menjadi sebuah blog di toko online anda. Info2 tersebut menjadi nilai lebih bagi konsumen.