Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah
sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah
antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat juga
bisa diartikan sebuah komunitas yang saling bergantung satu sama lain, umumnya
istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama
dalam komunitas yang teratur. Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan
cara utamanya dalam bermata pencaharian. Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani,
sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki
pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatannya. Kondisi masyarakat Indonesia yang mejemuk
berpotensi menimbulkan konflik. Perbedaan agama, suku, budaya, adat dan hal
lainnya juga merupakan alasan sering terjadinya perpecahan antara masyarakat
satu dengan yang lain atau sekelompok masyarakat satu dengan sekelompok
masyarakat yang lain.
Hal ini seperti yang terjadi di Lampung Selatan,
Lampung. Bentrokan itu pertama kali terjadi Sabtu 27 Oktober 2012 pukul 23:00.
Menurun informasi yang didapat, bentrokan itu terjadi antar warga Desa Agom,
Kecamatan Way Kalianda dengan Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung
Selatan. Bentrokan itu bermula dari dua gadis asal Desa Agom yang mengendarai
sepeda motor diganggu pemuda asal Desa Balinugara hingga jatuh dan mengalami
luka-luka. Sebelum terjadi bentrokan, sebenarnya antar kepala desa sudah
mengadakan perjanjian damai. Namun keluarga kedua gadis itu tidak terima.
Mereka mendatangi desa Balinuraga untuk menemui pemuda yang menggagu itu.
Namun, saat tiba di desa tersebut mereka langsung diserang dengan senjta api,
akibatnya satu orang tewas tertembak. Pada minggu 28 Oktober bentrokan kembali
terjadi yang menyebabkan tiga orang tewas. Insiden tersebut juga menyebabkan
puluhan yang lain luka-luka.
Bentrok yang terjadi sebenarnya hanya dikarenakan
hal yang sangat sepele, mungkin adanya provokator yang membuat konflik ini
semakin membesar. Sebenarnya konflik antar warga semacam itu bisa dicegah dengan
rasa kesetiakawanan antar umat beragama, dan
kerukunan yang bisa dibentuk. Apalagi bentrok antar warga di Lampung
ini terjadi di satu Provinsi yang
kemungkinan besar mereka memiki banyak kesamaan. Kesamaan beragama, berbudaya,
adat, dan berbahasa. Saharusnya bentrok antar warga semacam itu tidak boleh
terjadi.
Menghargai sesama budaya Seperti apa yang dikatakan
oleh Presiden kita, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono “Menuju Indonesia yang makin
maju ditandai dengan kehidupan masyarakat yang rukun dan bersatu. Kita wujudkan
Indonesia yang benar-benar maju. Marilah
kita tetap rukun, bersatu dan bersama-sama menuju kehidupan yang labih baik”.
SBY juga menambahkan dua syarat agar masyarakat bisa terus hidup rukun.
1.
Syarat rukun kompak dan penuh persaudaraan.
2.
Mau berikhtiar dan bekerja keras untuk memajukan negeri yang
kita cintai ini.
Selain itu, perlu juga harmoni antar warga dengan
saling menghormati dan tanpa diskriminasi. Kehidupan yang baik juga harus
diperkokoh dengan rasa kesetiakawanan. Kesetikawanan itulah yang mesti kita
tegakkan. Kesetiakawanan dapat diwujudkan dengan maju membantu sesame. Yang
sudah maju membantu yang belum maju. Yang kuat melindungi yang lemah. Kalau itu
dapat dijalankan secara bersama, maka itulah tujuan yang hendak kita tegakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar