Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia yang memiliki
penduduk sekitar 136 juta jiwa, dan menjadikan Jawa sebagai pulau dan wilayah
berpenduduk terpadat didunia. Pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia.
Banyak sejarah Indonesia yang berlangsung dipulau ini. Jawa dahulu merupakan
pusat dari beberapa kerajan Hindu-Buddha, kesultanan Islam, pemerintahan
colonial Hindia-Belanda, serta pusat penggerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau
ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan
ekonomi Indonesia.
Masyarakat Jawa merupakan “ladang” potensial yang masih memendam segudang
informasi budaya untuk dapat digali seiring dengan perkembangan waktu.
Magnis-Siseno mangatakan bahwa kebudayaan Jawa memiliki ciri khas yaitu
terletak dalam kemampuan luar biasa untuk membiarkan diri dibanjiri oleh
gelombang-gelombang kebudayaan yang datang dari luar dan dalam banjir tersebut
dapat memperthankan keasliannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebudayaan
Jawa justru tidak menemukan diri dan berkembang kekhasannya dalam isolasi,
melainkan dalam mencerna masukan-masukan budaya dari luar. Hal tersebut menjadikan
kebudayaan Jawa kaya akan unsur-unsur budaya yang kemudian menyatu dan kemudian
menjadi milik kebudayaan Jawa seperti sekarang ini, di mana berbagai macam
persilangan budaya justru telah memberikan warna terhadap kedinamisan budaya
Jawa.
Walaupun terpaan ideologi modern cukup kuat, namun
menusia Jawa yang hidup dalam baying-bayang Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta
masih tetap menyimpan dan memegang teguh pandangan budayanya misalnya tentang
keberadaan makhluk supernatural, mitos, adat istiadat dan lain-lain. Tentunya
pandangan-pandangan tersebut mengandung suatu makna yang dalam dan mempunyai
keeratan hubungan dengan konsepsi manusia Jawa tentang dunia.
Daerah
kebudayaan Jawa sangatlah luas meliputi bagian tengah dan timur Pulau Jawa. Ada
daerah yang disebut Kejawen di bagian tengah yaitu Banyumas,
Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Malang dan Kediri dan daerah pesisir Jawa
(Pasisiran).
Sehubungan dengan hal itu, maka salam rangka seluruh kebudayaan Jawa ini, dua
daerah luas bekas kerajan Mataram sebelum terpecag yakni Yogyakarta dan
Surakarta merupakan pusat kebudayaan Jawa.
Suku
bangsa Jawa adalah suku bangsa terbesat di Indonesia. Mereka berasal dari pulau
Jawa dan terutama ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tetapi di
Provinsi JAwa Barat, Banten dan tentu saja Jakarta mereka masih banyak
ditemukan. Orang Jawa memiliki stereotipe sebagai suku bangsa yang sopan dan
halus. Tetapi mereka juga dikenal sebagai suku yang tertutup dan tidak mau
terus terang. Sifat ini konon berdasarkan watak orang Jawa yang ingin menjaga
harmoni atau keserasian dan menghindari konflik, karena itulah mereka cenderung
untuk diam dan tidak membantah apabila terjadi perbedaan pendapat.
Didalam
pergaulan hidup maupun perhubugan-perhubungan sosial sehari-hari mereka
berbahasa Jawa. Pada waktu megucapkan bahasa daerah ini, seseorang harus
memperhatikan dan membeda-bedakan keadaan orang yang diajak berbicara atau yang
sedang dibicarakan, berdasarkan usia ataupun status sosialnya. Demikian pada
prinsipnya ada dua macaam bahasa Jawa apabila ditinjau dari kriteria
tingkatannya, yaitu bahasa Jawa Ngoko dan Jawa Krama. Bahasa jawa Ngoko dipakai
untuk orang yang sudah dikenal akrab, dan terhadap orang yang lebih muda
usianya serta lebih rendah tingkatannya atau status sosialnya. Bahasa Jawa
Krama digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum dikenal tetapi yang
sebaya dalam umur dan derajat, juga terhadap orang yang umurnya lebih tua atau
status sosialnya lebih tinggi.
Produk
Budaya
1. Seni Tari
·
Tari
Bedhaya
·
Tari
Srimpi
·
Tari
Pethilan
·
Tari
Golek
·
Tari
Bondan
·
Tari
Jlantur
2. Seni Musik
·
Gamelan
Jawa
·
Jula-juli
·
Bongkel
·
Calung
·
Salawatan
Jawa
3. Alat musik
·
Kendang
·
Saron
·
Slentem
·
Gender
·
Gambang
·
Gong
·
Kempul
Kebudayaan
Jawa merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia yang memiliki nilai yang
sangat luhur bersama dengan kebudayaan bangsa Indonesia lainnya. Oleh karena
itu, sudah selayaknya kita mengetahui serta memahami kebudayaan Jawa agar
kebudayaan Jawa ini tidak akan punah sampai kapanpun.
thx infonya
BalasHapus