Selasa, 29 Januari 2013

MAKALAH : PENGARUH KEPEMIMPINAN BUDAYA MINANGKABAU TERHADAP KEMAMPUAN MANAGERIAL


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Pengatuh Budaya Minang Dalam kemampuan Manajerial” tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang diharapkan dapan bermanfaat bagi kita semua. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran kami harapkan untuk pelajaran dimasa yang akan datang.
Akhir kata saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Akhir kata saya ucapkan terima kasih, saya berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Januari 2013
BAB I
I.                   PENDAHULUAN
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang yang diwariskan secara turun-temurun. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya merupakan bagian yang tidak bisa terlepaskan dari diri manusia sehingga banyak orang sering menganggap bahwa budaya diwariskan secara genetis. Ini terbukti ketika seseorang berusaha untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya sebagai sesuatu hal yang dipelajari. Budaya juga diartikan sebagai suatu pola hidup yang sangat menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turun menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. Kehidupan sosial manusia juga tidak lepas dari yang namanya perekonomian. Dalam perekonomian dibutuhkan seseorang yang mampu untuk memimpin dan menjadi seorang pemimpin dalam memotivasi dan mengkoordinasikan personal maupun kelompok dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini saya akan membahas tentang kepemimpinana dari suku minangkabau.
BAB II
II.                KEPEMIMPINAN MINANGKABAU
Sistem kepemimpinan adalah suatu hal yang menarik, karena konsep mengenai kepemimpian seingkali sangat erat hubungannya dengan kondisi-kondisi politik, perubahan sosial, yang berlaku ditengah-tengah masyarakat. Disisi lain pola kepemimpinan yang berlangsung ditengah-tengah suatu masyarakat  tertentu tidak terlepas pula dari berbagai faktor yang mendukung masyarakat itu sendiri, umpamanya seperti kodisi sosial budaya, sistem nilai yang dimiliki, agama dan kepercayaan yang dianut, peranan dan status yang dipegangnya. Minangkabau sebagai salah satu kelompok etnis tertentu, tidak terlepas dari pesoalan diatas. Dengan kondisisosial budaya yang kompleks, suku minagkabau sudah dikenal mempunyai struktur masyarakat yang teratur pada masa lalu. Berikut adalah macam-macam kepemimpinan minangkabau :
A.                Kepemimpinan Penghulu
Penghulu sejak era Datuak Perpatih Nan Sabatang dan Datuak Kutamanggung, berfungsi sebagai pemimpin dalam kaum sukunya. Yang berfungsi sebagai pemimpin dalam suku kaumnya, dan sebagai leader melingdungi kepentingan masyarakat yang dipimpinnya. Penghulu didalam adat Minangkabau disebut penghulu dengan panggilan sehari-hari “Datuak”. Tugas seorang penghulu meliputi segala persoalan dan masalah yang terkait dengan masyarakat dan kaumnya. Penghulu dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh beberapa perangkat yang disebut dengan pemangku adat, yakni manti, malim dan dubalang, disamping wakilnya langsung disebut panungkek.
B.     Kepemimpinan Mamak
Mamak adalah saudara laki-laki dari pihak ibu. Semua saudara laki-laki ibu baik adik maupun kakaknya yang sudah dewasa atau menikah disebut mamak. Secara khusus mamak bukanlah sekedar seorang saudara laki-laki ibu akan tetapi mamak adalah seseorang yang dituakan dan dianggap cakap dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan sisitim matrilineal diMinangkabau. Didalam kehidupan masyarakat Minangkabau laki-laki memilki dua fungsi, yaitu sebagai kepala keluarga dan sebagai mamak. Artinya laki-laki itu juga menjadi pemimpin dari adik-adik dan kepanakannya. Sebagai seorang mamak ia diharapkan mengawasi adik dan kemenakannya yang perempuan serta mengurus dalam hal-hal yang berhubungan dengan tata cara bermasyarakat, hal itu menjadi tanggung-jawab mamak.

BAB III
KESIMPULAN
III.             KESIMPULAN
Dari materi diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa sebuah kepemimpinan bukan hanya sekedar jabatan, tetapi sebuah tugas yang harus dilaksanakan dengan baik. Indonesia memang suatu negara yang emiliki banyak sekali budaya, begitu pula dengan suku-sukunya. Itulah sebabnya banyak sekali sistem kepemimpinan yang masih dianut oleh beberapa suku sampai pada saat ini. Semoga dapat bermanfaat.



Senin, 28 Januari 2013

ARTI DAN FUNGSI MANAJEMEN


Manajemen adalah senuah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi para tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan telaj ditetapkan. Mekanisme kerja dari fungsi-fungsi manajemen dimulai dengan adanya keinginan, kebutuhan, serta informasi. Adanya keinginan dan kebutuhan seseorang mendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Maksud tersebut akan lebih terdorong untuk dilakukan bilamanatelah tersedia sejumlah informasi.
Setiap kegiatan yang dilakuakan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan, dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat sebuah perencaan terlebih dahulu. Setelah perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang kan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta petanggung jawaban masing-masing kegiatan. Para pelaksan organisasi terdiri dari orang-orang yang mempunyai berbagai macam keinginan, kebutuhan serta pola piker yang berbeda-beda. Meskipun sudah diorganisir, didalam sebuah wadah organisasi belum tentu kegiatan seseorang searah dengan yang lain. Oleh karena itu, perlulah diadakan pengarahan agar masing-masing bersedia menyumbangkan tenaganya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jadi untuk mecapai tujuan harus ada kegiatan, diamana kegiatan-kegiatan yang sama akan disatukan didalam suatu wadah yang disebut fungsi. Tentu saja fungsi yang harus dilakukan banyak dan berbeda-beda. Oleh karena itu, fungsi yang berbeda-beda ini perlu untuk dikoordinasikan sedemikian rupa. Supaya tidak terdapat kontradiksi anatr fungsi yang satu dengan yang lainnya untuk menuju kepada sasaran yang sama.
Sebuah rencana yang sudah ditetapkan sekarang digunakan untuk dilaksanakan pada waktu –waktu yang akan datang. Waktu yang akan datang, penuh dengan ketidakpastian yang akan sering menimbulkan berbagai akibat dan penyimpangan, sehingga hasil kerja yang telah dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Untuk menghilangkan atau menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak terlalu jauh dari rencananya, maka perlulah diadakannya sebuah pengawasan.
Tetapi, bukanlah berarti bahwa sebuah tugas pengawasan hanyalah menjaga agar penyimpangan tidak terlalu jauh melampaui standar yang ada, tetpi mancakup pula kegiatan-kegiatan untuk mecari kemungkinan terjadinya penyimpangan, dan mencegah agar penyimpangan tersebut tidak terjadi. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu:
1.      Perencanaan
2.      Pengorganisasian
3.      Pengarahan
4.      Pengkoordinasian
5.      Pengawasan
Dalam janka panjang, mekanisme keja dari fungsi-fungsi manajemen ini berjalan secara kronologis, sedangkan dalam jangka pendek akan berjalan secara bersama-sama. Setelah fungsi terakhir (pengawasan) dilakukan, maka kegiatan berikutnya dilakukan dengan mengadakan perencanaan lagi. Terus akan berputar seperti itu. 



Swastha, Basu DH. dan Ibnu Sukotco, 1998. Pengantar Bisnis Modern. Liberty, Yogyakarta.