Minggu, 25 November 2012

KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI



Pengertian kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja pada anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat bersaing secara baik. 

Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulia dibidang organisasi dan menajemen. Kepimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang pemimpin dengan konteks situasi dimana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan. Kepemimpinan juga memiliki sifat kolektif dalam arti segala perilaku yang diterapkan seorang oemimpin akan memiliki dampak luas bukan nadi dirinya sendiri melainkan seluruh anggota organisasinya. 

Kita perlu terlebih dahulu mengetahui tentang konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau organisasi untuk mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya. Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu, kepemimpinan adalah sifat penerapan pangaruh oleh seorang anggota kelompokatau organisasi terhadap anggota lainnya untuk mendorong kelompok atau organisasi mencapai tujuan-tujuannya.

Cukup banyak definisi kepemimipinan yang ditawarkan para ahli dibidang organisasi dan manajemen. Masing-masing memiliki perspektif dan metodelogi yang berbeda, bergantung pada pendekatan yang mereka bangun guna menyelidiki fenomena kepemimpinan.

Stephen Robin, misalnya mendefinisikan kepemimpinan sebagai “the ability to influence a group toward the achievement of goals”. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai serangkaian tujuan. 

Definisi lain, yang cukup sederhana, diajukan oleh Laurie J. Mullins. Menurut Mullins, kepemimpinan adalah “… a relationship through which one person influence the behaviour or action of other people.” Definisi ini menekankan pada konsep “hubungan” yang melaluinya seseorang mempengaruhi perilaku atau tindakan orang lain. Kepemimpinan dalam definisi yang demikian dapat berlaku baik diorganisasi formal, informal, ataupun nonformal. Asalkan terbentuk kelompok, maka kepemimpinan hadir untuk mengarahkan kelompok tersebut. 

Kepemimpinan adalah suatu konsep yang kompleks sehingga para ahli mengkaji masalah ini dari aneka sisi. Masing-masing sisi memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sebagai contoh, penulis seperti Peter G. Northouse membagi pendekatan kepemimpinan menjadi : 

1.      Pendekatan Sifat (Trait)
2.      Pendekatan Keahlian (Skill)
3.      Pendekatan Gaya (Style)
4.      Pendekatan Situasional
5.      Pendekatan Kontijensi
6.      Teori Path-Goal
7.      Teori Pertukaran Leader-Member
8.      Pendekatan Transformasional
9.      Pendekatan Otentik
10.  Pendekatan Tim

Seorang pemimpin organisasi juga memiliki tipe-tipe kepemimpinannya, yaitu: 

1.      Tipe Otokratik
Semua ilmuan ynag berusaha memahami segi kepemimpinan otokratik mengatakan bahwa pemimpin yang tergolong otokratik dipandang sebagai kerakteristik yang negatif. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
·         Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi, seprti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan mertabat mereka.
·         Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelasaian tugas tanpa mengaitkan pelaksanaan tugas yaitu dengan kepentingandan kebutuhan para bawahannya.
·         Pengabaian peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang otokratik antara lain :

a.       Menuntut ketaatan penuh dari para bawahannya.
b.      Dalam menegakkan disiplin menunjukan keakuannya.
c. Menggunkaan pendekatan punitif dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahannya.
2.      Tipe Paternalistik
Tipe ini hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu cirri utama masyarakat tradisional ialah rasaa hormat yang tinggi yang ditunjukan oleh para anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau penutan masyarakat. Biasanya tokoh-tokon adat, para ulama, dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangakan sikap kebersamaan.

3.      Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya ynag khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin uang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.
4.      Tipe Laissez Faire
Pemimpin ini berpandangan bahwa umunya organisasi akan berjalan lancer sendirinya karena para anggota organisasinya terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaraan apa yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggotanya dan pemimpin tidak terlalu intervensi.

Kakarteristik dan gaya kepemimpinan tipe ini adalah : 

a.       Pendelegasian wewenang terhadi secara ekstensif
b.      Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pemimpin yang lebih rendah dan kepada petugas operasional, kecuali dalam hal-hal tertentu yang nyata menuntut keterlibatan langsung
c.       Penumbuhan dan pengembangan kempampuan berpikir dan bertindak yang inovatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang bersangkutan sendiri.
d.      Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, intervensi pemimpin dalam organisasi berda pada tingkat yang minimum.
5.      Tipe Demokratik
a.       Pemimpin yang demokratik biasnya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai unsure dan komponen organisasi.
b.      Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c.       Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai denga tingkatnya.
d.      Memeperlakukan manusia dengan cara yang menusiawi dan menjunjung harkat dan martabat manusia.
e.       Seorang pemimpin demokratik disegani bukannya ditakuti. 

http://nanditoaldo.wordpress.com/2011/11/29/arti-kepemimpinan-dalam-organisasi/

BUDAYA JAWA DAN PERILAKU MASYARAKATNYA



Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia yang memiliki penduduk sekitar 136 juta jiwa, dan menjadikan Jawa sebagai pulau dan wilayah berpenduduk terpadat didunia. Pulau ini dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Banyak sejarah Indonesia yang berlangsung dipulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajan Hindu-Buddha, kesultanan Islam, pemerintahan colonial Hindia-Belanda, serta pusat penggerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia. 

Masyarakat Jawa merupakan “ladang” potensial yang masih memendam segudang informasi budaya untuk dapat digali seiring dengan perkembangan waktu. Magnis-Siseno mangatakan bahwa kebudayaan Jawa memiliki ciri khas yaitu terletak dalam kemampuan luar biasa untuk membiarkan diri dibanjiri oleh gelombang-gelombang kebudayaan yang datang dari luar dan dalam banjir tersebut dapat memperthankan keasliannya. Lebih lanjut dikatakan bahwa kebudayaan Jawa justru tidak menemukan diri dan berkembang kekhasannya dalam isolasi, melainkan dalam mencerna masukan-masukan budaya dari luar. Hal tersebut menjadikan kebudayaan Jawa kaya akan unsur-unsur budaya yang kemudian menyatu dan kemudian menjadi milik kebudayaan Jawa seperti sekarang ini, di mana berbagai macam persilangan budaya justru telah memberikan warna terhadap kedinamisan budaya Jawa. 

Walaupun terpaan ideologi modern cukup kuat, namun menusia Jawa yang hidup dalam baying-bayang Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta masih tetap menyimpan dan memegang teguh pandangan budayanya misalnya tentang keberadaan makhluk supernatural, mitos, adat istiadat dan lain-lain. Tentunya pandangan-pandangan tersebut mengandung suatu makna yang dalam dan mempunyai keeratan hubungan dengan konsepsi manusia Jawa tentang dunia.
Daerah kebudayaan Jawa sangatlah luas meliputi bagian tengah dan timur Pulau Jawa. Ada daerah yang disebut Kejawen di bagian tengah yaitu Banyumas, Kedu, Yogyakarta, Surakarta, Malang dan Kediri dan daerah pesisir Jawa (Pasisiran). Sehubungan dengan hal itu, maka salam rangka seluruh kebudayaan Jawa ini, dua daerah luas bekas kerajan Mataram sebelum terpecag yakni Yogyakarta dan Surakarta merupakan pusat kebudayaan Jawa.
Suku bangsa Jawa adalah suku bangsa terbesat di Indonesia. Mereka berasal dari pulau Jawa dan terutama ditemukan di provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tetapi di Provinsi JAwa Barat, Banten dan tentu saja Jakarta mereka masih banyak ditemukan. Orang Jawa memiliki stereotipe sebagai suku bangsa yang sopan dan halus. Tetapi mereka juga dikenal sebagai suku yang tertutup dan tidak mau terus terang. Sifat ini konon berdasarkan watak orang Jawa yang ingin menjaga harmoni atau keserasian dan menghindari konflik, karena itulah mereka cenderung untuk diam dan tidak membantah apabila terjadi perbedaan pendapat.
Didalam pergaulan hidup maupun perhubugan-perhubungan sosial sehari-hari mereka berbahasa Jawa. Pada waktu megucapkan bahasa daerah ini, seseorang harus memperhatikan dan membeda-bedakan keadaan orang yang diajak berbicara atau yang sedang dibicarakan, berdasarkan usia ataupun status sosialnya. Demikian pada prinsipnya ada dua macaam bahasa Jawa apabila ditinjau dari kriteria tingkatannya, yaitu bahasa Jawa Ngoko dan Jawa Krama. Bahasa jawa Ngoko dipakai untuk orang yang sudah dikenal akrab, dan terhadap orang yang lebih muda usianya serta lebih rendah tingkatannya atau status sosialnya. Bahasa Jawa Krama digunakan untuk berbicara dengan orang yang belum dikenal tetapi yang sebaya dalam umur dan derajat, juga terhadap orang yang umurnya lebih tua atau status sosialnya lebih tinggi.
Produk Budaya
1.      Seni Tari
·         Tari Bedhaya
·         Tari Srimpi
·         Tari Pethilan
·         Tari Golek
·         Tari Bondan
·         Tari Jlantur

2.      Seni Musik
·         Gamelan Jawa
·         Jula-juli
·         Bongkel
·         Calung
·         Salawatan Jawa

3.      Alat musik
·         Kendang
·         Saron
·         Slentem
·         Gender
·         Gambang
·         Gong
·         Kempul
Kebudayaan Jawa merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia yang memiliki nilai yang sangat luhur bersama dengan kebudayaan bangsa Indonesia lainnya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita mengetahui serta memahami kebudayaan Jawa agar kebudayaan Jawa ini tidak akan punah sampai kapanpun.

BUDAYA SEBAGAI SESUATU YANG DIWARISKAN

Budaya atau bisa disebut kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi atau akal yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.  Dalam bahasa Ingggris kebudayaan disebut culture,  yang berasal dari bahasa Latin colere,  yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga bisa diterjemahkan sebagai “kultur” dlam bahasa Indonesia. 

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan juga dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu hidup yang menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segla sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. 

Dari berbagai definisi tersebut, dapat dikatakan pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem idea tau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. 

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik)
Berdasarkan wujudnya tersebut, Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
·         Kebudayaan Material
·         Kebudayaan Nonmaterial
·         Kebudayaan Sosial
·         Kebudayaan Kepercayaan
·         Estetika
·         Bahasa
 
Hubungan antara unsur-unsur kebudayaan :

1.      Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. 

2.      Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, diantaranya :
·         Berburu dan meramu
·         Berternak
·         Bercocok tanam
·         Menangkap ikan

3.      Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian terpenting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. 

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. 

4.      Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. 

5.      Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks. 

Kebudayaan menurut wilayah
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi dan agama.
1.      Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
2.      Amerika

Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman dan Belanda.
3.      Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam.
Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan Tenggara

4.      Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Abirigin.
5.      Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
6.      Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya